Geliat Kolotik, Alat Musik Tradisional Khas Ciamis yang Unik
Kolotik, alat musik tradisional khas Ciamis, semakin populer di kalangan masyarakat lokal dan turis mancanegara. Alat musik ini terbuat dari kayu dan batok kelapa, dan memiliki satu nada pentatonis Sunda yang khas, yaitu da-mi-na-ti-la-da.
Kolotik merupakan bentuk pengembangan dari alat musik tradisional Kolotok yang dahulu merupakan identitas dan kerap terpasang di bagian leher sapi maupun kerbau masyarakat Cimaragas. Budaya ini yang akhirnya dikembangkan masyarakat menjadi alat musik yang bisa dipentaskan.
Alat musik Kolotik diciptakan oleh duo Abah Nani dan Abah Latif dari Cimaragas, Ciamis pada tahun 1960an. Keduanya terinspirasi dari kenangan saat menggembala dan menggunakan kolotok sebagai hiasan pada hewan ternak.
Penamaan Kolotok menjadi Kolotik ini dipengaruhi ukuran alat musik tersebut yang diperkecil oleh Abah Nani dan Abah Latif. Bisa dikatakan, Kolotik ini merupakan singkatan dari Kolotok Leutik atau dalam Bahasa Indonesia diartikan Kolotok Kecil.
Seiring berjalannya waktu, Kolotik yang menghasilkan suara yang unik semakin dikenal oleh masyarakat. Alat musik ini juga telah dijadikan sebagai ikon desa Beber di Ciamis dan dilakukan upaya pelestariannya sebagai potensi alat musik tradisional.
Pada tanggal 29 Juni 2022, Kolotik sukses menggelar konser perdana di Ciamis dengan mengaransemen lagu “Asal Kau Bahagia” dari Armada. Konser tersebut dihadiri oleh masyarakat lokal dan turis mancanegara yang tertarik dengan keunikan alat musik tradisional ini.
Kehgiatan lainnya yaitu mahasiswa BSI Explore juga turut mengajak siswa-siswi SDN 1 Beber Ciamis untuk mengenal alat musik tradisional Kolotik pada tanggal 2 Februari 2023. Kegiatan tersebut bertujuan untuk melestarikan budaya dan seni musik tradisional Indonesia.
Kolotik juga telah memperoleh hak paten dari Pemkab Ciamis sebagai alat musik tradisional yang memiliki nilai sejarah dan keunikan tersendiri. Hal ini menunjukkan bahwa Kolotik semakin dikenal dan dihargai sebagai bagian dari warisan budaya Indonesia.
Dengan semakin populer dan dihargai, diharapkan Kolotik dapat terus dilestarikan dan dikembangkan agar dapat terus menjadi bagian dari kekayaan budaya Indonesia yang dapat diapresiasi oleh generasi masa kini dan mendatang.