Helaran Congcorang Sembah: Melihat Dunia Melalui Karya Seni
visitciamis.com – Di Ciamis terdapat berbagai ragam helaran yang memiliki filosofi hingga cerita mitos yang terkandung di dalamnya salah satunya Seni Helaran Congcorang Sembah. Helaran ini memiliki beberapa cerita mitos yang dipercaya sebagai masyarakat Kabupaten Ciamis.
Seni Helaran Congcorang Sembah merupakan kesenian yang di gagas oleh Eman Hermansyah sebagai koordinator Sanggar Seni Sawargi dan Pamong Budaya Ahli Muda (Disbudpora Kabupaten Ciamis).
Konon katanya nenek moyang di Tatar Galuh, ketika ada congcorang masuk ke rumah pada malam hari merupakan sebuah tanda bahwa ada karuhun yang sedang bersedih selain itu juga congcorang merupakan serangga unik dan sudah terkenal di Kabupaten Ciamis.
kesenian ini terbilang baru di Ciamis. Lahir dari kegelisahan terhadap tema insekta yang dituangkan dalam sebuah gagasan untuk Parade Budaya West Java Festival 2023 di Bandung. Selain itu Congcorang Sembah memiliki kisah mitologi tersendiri di masyarakat Tatar Galuh.
Seni ini pun mendapat dukungan dari Dinas Pariwisata Ciamis dan kolaborasi antara Sanggar Seni PPSC, Sanggar Seni Respect Art dan Lingkung Seni Awi Ligar. Bentuk kesenian ini adalah helaran atau karnival. Orang memakai kostum belalang sembah sambil menari dan berjalan diiringi dengan musik
Congcorang Sembah ini, banyak ditemukan di Ciamis. Baik di kebun, sawah hingga masuk ke perumahan. Congcorang Sembah menjadi ciri khas yang unik. Belalang sembah bagi sebagian masyarakat Ciamis merupakan serangga mistis. Tubuhnya yang seringkali seperti sedang berdoa.
Menurut cerita nenek moyang di Tatar Galuh dulu, ketika ada Congcorang masuk ke rumah pada malam hari merupakan sebuah pertanda. Mereka menganggap konon ada Karuhun yang sedang bersedih. Masyarakat Ciamis pun tidak pernah membunuh Congcorang hingga sekarang karena dianggap pamali. Sehingga dikhawatirkan terjadi malapetaka.