Mengenal 5 Warisan Budaya Tak Benda di Ciamis yang tidak Terlupakan
visitciamis.id Indonesia memiliki berbagai macam budaya tak benda yang beragam, setiap daerah di Indonesia pasti memiliki kebudayaanya masing-masing, Di Jawa Barat sendiri terdapat juga beragam kebudayaan yang masih menjadi tradisi yang sampai sekarang ini masih sering dilakukan. tepatnya di Kabupaten Ciamis

Berikut 5 warisan budaya tak benda yang berada di Kab.Ciamis:
1. Kesenian Helaran Bebegig Sukamantri
Bebegig Sukamantri merupakan kesenian helaran dari Kecamatan Sukamantri, Kabupaten Ciamis,Jawa Barat. Kesenian ini adalah representasi dari sosok penjaga lingkungan dan alam di wilayah Kecamatan Sukamantri.
Bebegig ini pada jaman dulu digunakan untuk mengusir orang yang berniat jahat di lingkungan desa dekat hutan larangan karangan Gantungan . Penampilan bebegig ini sangat seram , terbuat dari ijuk kawung (Aren) . Atribut yang dipaakai adalah mahkota dari kembang bubuay dan daun waregu yang tersusun rapi di atas kepala topeng , dan dihiasi kembang hahapaan dan daun pipicisan
2. Tradisi Ngikis
Tradisi Ngikis yang berasal dari Situs Bojong Galuh Karangkamulyan, Kecamatan Cijeungjing, Kabupaten Ciamis.
Dalam rangka menyambut bulan Ramadan setiap tahunnya pasti selalu melakukan tradisi Ngikis . Prosesi inti untu mengganti pagar Pangcalikan dan makan bersama sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. Ngikis dilaksanakan secara turun temurun. Pada tahun 2020, Tradisi Ngikis telah di tetapkan sebagai Budaya Ciamis.
3. Tradisi Nyangku
Nyangku merupakan prosesi pencucian pusaka peninggalan leluhur Panjalu. Yakni peninggalan dari Prabu Borosngora. Dilaksanakan pada hari Senin atau Kamis terakhir pada bulan Maulud (Rabiul Awal). Kegiatan Nyangku juga dilaksanakan dalam rangka memperingati hari lahirnya Nabi Muhammad SAW. Nyangku telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda Indonesia pada tahun 2017.
4. Tradisi Nyuguh
Nyuguh merupakan tradisi masyarakat Kampung Adat Kuta, Kecamatan Tambaksari. Digelar setiap tanggal 25 safar. Prosesi tersebut dimulai dengan membawa dongdang (wadah makanan) dari puseur lembur berjalan menuju ujung kampung bersama seluruh masyarakat. Tradisi ini sebagai bentuk rasa syukur atas melimpahnya hasil bumi di wilayah Kampung Adat Kuta dan diakhiri dengan makan bersama.
5. Tradisi Misalin
Misalin berasal dari Situs Gunung Salawe, Kecamatan Cimaragas, Kabupaten Ciamis. Kegiatan ini biasa digelar pada saat munggahan atau menjelang bulan Ramadan. Kegiatan Misalin dilaksanakan secara turun temurun dan dipertahankan oleh masyarakat setempat sebagai ajang silaturahmi dan kebersamaan.
Makna filosofis dari Misalin diambil dari kata “salin/nyalin” yang berarti mengganti. Sehingga dalam menghadapi bulan suci Ramadan seluruh umat muslim harus membersihkan diri. Supaya selama menjalankan ibadah puasa mendapatkan keberkahan.
Berikut 5 warisan budaya tak benda di Kab.Ciamis, nantikan informasi lainnya terkait Pariwisata di Kabupaten Ciamis.