Sign In

Blog Wisata

Terbaru
Wayang Kila, Seni Pertunjukan Acara Sakral Asal Lakbok

Wayang Kila, Seni Pertunjukan Acara Sakral Asal Lakbok

visitciamis.com. Seni merupakan representasi kreatifitas manusia dalam menciptakan suatu karya dengan cerita atau gambaran yang mempunyai dasar. Seni meliputi banyak kegiatan manusia dalam menciptakan karya visual, audio atau pertunjukan yang mengungkapkan imajinasi, gagasan, atau keprigelan teknik pembuatnya, untuk dihargai keindahan dan kekuatan emosinya.

Kecamatan Lakbok dikenal sebagai lumbung padi di Kabupaten Ciamis. Ini dibuktikan dengan hamparan sawahnya yang luas dan tanah yang subur. Kualitas padi yang dihasilkanpun sangat baik, terutama dari segi produktifitasnya.

Selain dikenal sebagai penghasil padi, masyarakat Lakbok adalah orang-orang yang memiliki kreatifitas tinggi. Banyak kesenian tradisional baik kesenian tradisional Sunda maupun kesenian tradisional Jawa. Mengapa demikan, Lakbok dihuni oleh masyarakat multikultural sehingga menghasilkan kesenian yang beragam.

Kesenian yang dihasilkan dari akulturasi budaya masyarakat Lakbok diantaranya Seni Degung, Kuda Lumping, Calung, Ketoprak dan lain-lain. Diketahui, sejumlah kesenian tersebut belum bisa dikatakan kesenian asli dari Lakbok. Satu diantara kesenian asli Lakbok adalah Wayang Kila.

Sumber : visitciamis.com

Wayang Kila adalah kesenian yang lahir dari keprihatinan dan rasa cinta kepada tanah kelahiran. Kesenian ini digagas oleh petugas UPTD Pendidikan dan Kebudayaan, Nurul Hidayat bersama Ki Dalang Dian Herdiana dan rekan-rekannya dari Sanggar Seni Hasta Kencana di Desa Puloerang.

Keduanya mebuka kolaborasi dengan Sanggar Seni Putra Budaya Sari pimpinan Ki Dalang Dian Herdiansyah di Banjar dan Karang Taruna Desa Sukanegara Kecamatan Lakbok. Kolaborasi tersebut menghasilkan sebuah seni tradisional yang dilatar-belakangi dari topomini atau asal usul Lakbok yang diberi nama Wayang Kila.

Kila merupakan singkatan dari kidung dan lakbok dimana naskah Kidung Lakbok dari Aki Ranadjangga dan Ma’lim anu nitis ka Buja Putih menjadi dasar divisualisasikannya kedalam bentuk wayang yang terbuat dari jerami.

Pemilihan jerami sebagai bahan pembuatan Wayang Kila didasari karena wilayah Kecamatan Lakbok termasuk lumbung padi Kabupaten Ciamis dan hampir wilayahnya dikelilingi oleh pesawahan.

Kila memiliki arti kerajaan yang subur dan loh jinawi (tentram dan subur tanahnya). Nama tersebut memang sangat relevan dan bisa menggambarkan keadaan Kecamatan Lakbok yang sesungguhnya dalam kesenian Wayang Kila.

Wayang Kila pertama kali dipentaskan pada hari Minggu, 15 November 2015, bertempat di Lapangan Desa Sukanagara, Kecamatan Lakbok yang dipimpin oleh Ki Dalang Dian Herdiana. Pertunjukan Wayang Kila memiliki dua fungsi berbeda, yaitu sebagai acara pembukaan sakral bentuk persembahan budaya kepada Sang yang Asri (Nyi Pohaci) dan sebagai pengiring pertunjukan di suatu acara atau prosesi.

Selain itu, Wayang Kila memiliki beberapa unsur dalam setiap pertunjukan, yaitu boneka atau wayang jerami dalang yang memainkan wayang dan menyanyikan kidung lakbok, barongan yang berbentuk hewan terbuat dari jerami dan musik pengiring berupa kokoplak, bangbaraan, drum serta ngabeluk dan kawih.

Rizkiperdana/red.

Related Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *